Novel Duniaku Tanpa Huruf R Karangan Gusnaldi
Kebetulan saya sedang menonton acara televisi swasta yaitu Indosiar pada malam hari itu dengan judul the terong show,nah ditengah acara yang meriah itu ada segmen yang didominasi oleh Gusnadi.
Dimana ia menunjukkan pada penonton distudio dan di rumah sebuah buku novel dengan judul "Duniaku tanpa huruf R".Dia adalah seorang desainer baju dan make-up artist ternama indonesia yang saat ini tengah populer menyaingi Desainer lainnya contoh Ivan Gunawan yang pada saat itu juga hadir.
Pada tengah-tengah acara tampak GUSNADI sedang membawa buku Novel yang lumayan banyak ditangannya,saya memperhatikan dari tempat duduk memelototi Gambar Sampul di layar kaca televisi.Bang Gusnaldi menceritakan sedikit tentang isi tema dari buku novel Duniaku tanpa huruf R tersebut bahwa isinya adalah berkisah pada kehidupan seorang gadis katanya sih kalo saya gak salah dengar.
Nah,saudara perempuan saya yang saat itu juga sedang menonton acara televisi dan kegemaran atau hobinya membaca buku buku novel remaja sangat antusias dan penasaran ingin mengetahui isi dari buku dengan judul Duniaku TANPA HURUF R tersebut yang mengatakan bahwa itu karangan dari mas Gusnadi sang Desainer baju dan make-up artist ternama indonesia yang Top Markotop gituh deh.
Tapi adik perempuan saya tidak tahu harus membeli dimana,jadi dia minta saya untuk memesan atau membelikannya di toko buku entah bagaimana caranya dia tidak mau tahu,waduhh... tugas berat neh kawan.setelah selang beberapa menit muncul ide di pikiran saya pengen browsing di internet tentang buku Novel DUNIAKU TANPA HURUF R.
Pertama kali saya online saya ketikkan kata-kata "Novel Tanpa Huruf R", Wah alangkah senangnya hati saya ternyata banyak juga informasi tentang buku novel tersebut berdasarkan dari info dimedia televisi indosiar malam hari itu juga.setelah saya baca-baca informasi yang ada kok gak tertera penjelasan tentang pengarangnya adalah Gusnadi.
Selanjutnya saya browsing dengan menggunakan kata-kata "Novel Tanpa Huruf R Karangan Gusnaldi".Baca demi baca wah gimana ini gak ada Gusnaldi disini pikir saya saat itu juga,apa mungkin itu merupakan buku novel terbaru milik siapa atau seri keberapa saya juga kurang paham.
Setelah usut demi usut ternyata saya yang salah dalam mencari informasi,dimana kesalahan saya ? Saya mencari di internet dengan mengetikkan kata-kata Novel Tanpa Huruf R ,yang benar adalah Novel DUNIAKU TANPA HURUF R.
Novel Tanpa Huruf R - REVIEWS
Terus apa yang menjadi perbedaan buku Novel Tanpa Huruf R dengan Buku Novel Duniaku Tanpa Huruf R?ya jelas sekali dong isinya yang beda,judulnya juga beda gituh, Beberapa kutipan isi buku Novel Tanpa Huruf R yang saya dapat dari browsing internet adanya penjelasan sebagai berikut:
Sumber : https://www.suaramerdeka.com/harian/0308/11/bud1.htm
Preview Film ''Novel Tanpa Huruf R''
Novel Buram Arya Kusumadewa
''Apa masih ada moral bangsa ini yang bisa dirusak?''NARASI itu diucapkan dengan datar oleh Drum (Agastya), menanggapi ketidakberkenaan Air Sunyi (Lola Amaria) atas kesadisan yang termaktub di dalam novelnya. Atau dalam bahasa Air Sunyi, novel Drum tak lebih dari seonggok kotoran busuk yang meracuni moral masyarakat. Dialog antara dua tokoh tersebut, terjadi dalam film terbaru garapan Aria Kusumadewa berjudul Novel Tanpa Huruf R.
Film yang dibesut dalam format video betacam sp berdurasi 87 menit itu, beranjak dari skenario yang ditulis oleh Be Raisuli berdasarkan ide cerita Aria Kusumadewa. Artis ayu Lola Amaria, selain sebagai pelakon (double casting), juga bertindak sebagai produser. Sebagaimana film Arya sebelumnya, Beth, di bawah bendera Tit's Film Production Novel Tanpa Huruf R juga akan dikelilingkan ke Jawa dan Sumatera.
Bertempat di Goethe Istitute, Menteng, Jakarta, Jum'at (8/8) lalu, film yang rencananya diputar di kantong-kantong budaya, gedung bioskop independen, kampus-kampus, bahkan akan dilayartancapkan itu, untuk kali pertama diputar.
Film yang membidik tema sentral tentang penggambaran carut marut kehidupan masyarakat dewasa ini itu, sebenarnya secara alur cerita belum ada yang istimewa; dan bahkan cenderung datar. Ia hanya menarasikan atau memotret realitas keseharian yang ada di sekeliling kita dengan apa adanya. Namun, cara pengisahannya ke dalam bentuk visualisasi gambar yang tak kalah apa adanya itulah, yang menjadi film tersebut menjadi tidak lazim.
Betapa Arya dengan ''kesesakannya'' seolah ingin mendeskripsikan "alangkah bobroknya keadaan sekitar kita", dengan visualisai gambar yang selama ini jarang ditawarkan oleh film maker lain. Bahkan dimungkinkan, dalam tataran lebih naif kita cenderung langsung menyela hasil visualisasi tersebut dengan berbagai tata norma yang ada; tanpa mempertimbangkan kandungan yang ada di dalamnya.
Vulgar
Memang, film yang membutuhkan waktu syuting selama 27 hari di sekitar Pelabuhan Ratu Banten, Bogor (Jabar), dan Jakarta --serta tujuh bulan untuk pascaproduksi-- itu, dengan berani memvisualkan gambar-gambar yang verbal bahkan cenderung vulger. Seperti beberapa kali tokoh utamanya, Drum, yang di-shoot dalam keadaan (maaf) bugil dan melakukan masturbasi; serta sepasang lesbian sedang bercinta, yang tak lama kemudian di-shoot dalam keadaan bugil juga.
Bahkan, berani menyajikan gambar yang tak kalah vulgarnya, yaitu beberapa adegan yang bermuatan kekerasan, seperti buah durian yang dihantamkam ke muka, potongan tubuh manusia yang berserakan, dan prosesi penyembelihan sapi hingga muncratan darah segarnya.
Berkenaan dengan kevulgeran itu, Lola Amaria dalam diskusi setelah pemutaran film tersebut berujar, ''Memang film ini demikian adanya; meski kami menyadari juga, film ini adalah versi aslinya yang belum melewati dan diajukan kepada lembaga sensor. Namun, kami bersiap mengedit ulang, jika terpaksa badan sensor memotong beberapa adegannya,'' paparnya.
Sayang, dalam diskusi yang sebenarnya dapat berjalan dengan bernas berkenaan dengan film Novel Tanpa Huruf R itu banyak menemui kendala. Karena Arya, sebagai film maker-nya berhalangan hadir, sehingga banyak pertanyaan tentang berbagi hal yang tidak terjawab. Namun, apa pun film yang digarap dan didistribusikan dengan semangat independen tersebut patut disyukuri dan diapresiasi sebagai sebuah karya seni.
Apakah Arya sanggup meneruskan jejak sukses dan keapikan film-film terdahulunya --semacam Senyum yang Terampas (1990), Si Luet (1996), Aku Perempuan dan Lelaki Itu (1996), Dewi Selebriti (1997), Bingkisan untuk Presiden (1999), dan Beth (2000)? Kita tunggu saja hasil roadshow-nya; karena film tersebut menawarkan sesuatu yang lain, sebagaimana ujaran Lola Amaria, ''Membuat film yang berbeda, bukan berarti tidak ada yang menontonnya bukan?'' (Benny Benke-41)
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Novel_tanpa_huruf_R
(Halaman ini terakhir diubah pada 11.38, 18 Oktober 2011.)'Novel Tanpa Huruf R' adalah sebuah kisah antara dunia nyata dan tak nyata yang tak jelas batas dan alasannya. Drum (Agastya Kandou) adalah seorang pria dengan masa lalu yang berliku-liku dan diwarnai kekerasan. Ibunya hilang di laut ketika mereka lari dari desanya. Sementara ayahnya meninggal tertabrak mobil di depan matanya. Kekasihnya, seorang gadis keturunan Tionghoa mati dibantai dalam kerusuhan.
Di masa dewasanya, Drum menjadi seorang wartawan kriminal dan penulis novel. Karyanya tergolong picisan, namun ternyata banyak disukai dan laris di pasaran, hingga menarik perhatian seorang mahasiswi bernama Air Sunyi (Lola Amaria) yang sedang mencari bahan penelitian untuk skripsinya. Air bertemu dengan Drum di rumahnya di pinggir pantai. Mahasiswi tersebut mengatakan bahwa tulisan Drum tidak berbeda jauh dengan sampah. Siapa sangka Drum malah menyekap Air dengan kedua tangan diikat pada ranjang. Konon Drum menggunakan Air untuk mencari wajah Ibunya yang hilang di laut.
Nah itulah sepenggal penjelasan dari Novel Tanpa Huruf R,Sedangkan untuk buku Novel Duniaku Tanpa Huruf R saya belum tahu isinya/cerita didalamnya.Disini saya memposting artikel kali ini untuk sedikit sharing kepada teman-teman pembaca dan para senior blogger-blogger untuk melengkapi kesalahan yang mungkin saya tidak tahu atau mungkin teman teman memberitahukan dimana tempat Membeli Buku Novel DuniakuTanpa Huruf R Karangan Gusnaldi Terbaru Yang di tunjukkan di acara televisi Indosiar dalam acara The Terong Swow malam hari pada tanggal 07 Mei 2014 .
Saudara perempuan saya membutuhkan kejelasan tentang buku Novel Duniaku Tanpa Huruf R Yang Terbaru ini.Silahkan sobat semua untuk beri komentar seputar topik diatas dengan tujuan saling tukar informasi yang melengkapi kekurangan yang ada atas artikel ini ataupun masukan dan saran yang sewajarnya.Thank You Semuanya.
INFORMASI TAMBAHAN DITERBITKAN 01 JUNI 2014
Dengan melihat peluang dan kesempatan yang ada untuk ikut berpartipasi dalam pemasaran buku Novel Terbaru Gusnaldi 'Duniaku Tanpa Huruf R' dan novel lainnya,kami telah melakukan klarifikasi dan pengajuan permohonan dengan pihak tim support website gusnaldi Official,dan beliau telah mengizinkan kami (Admin https://mansyur81.blogspot.com) menjadi agen Reseller buku-buku beliau (Mas Gusnaldi) dengan syarat dan ketentuan yang berlaku menurut Undang-Undang.
Nah, Bagi Anda ataupun Sobat-sobat sekalian yang berminat mau membeli buku novel karya Gusnaldi silahkan kontak/hubungi kami melalui email anda ke mansyur2000@gmail.com
Salam!
Mas Mansyur. Mao share aja neh. Memang untuk novel karangan Gusnaldi itu belum ada di toko buku spt gunung agung or gramedia.
ReplyDeleteTd saya pun mampir ternyata blm ada. Saya check dgn sang pengarang hehhee.. langsung jadi pesan melalui link ini :Jadi hanya bisa beli di online dulu saat ini, klik www.gusnaldiofficial.com lalu pilih tab home disana jelas bagaimana cara memesannya..
Itu aja info dr saya. Semoga bermanfaat.
Thanks
NB : Buat tambahan aja. Sekalian beli buku yang judulnya Pria Terakhir itu buku sebelumnya bagus juga.
Wah... Makasih ya mas Herberts atas infonya,saya barusan sudah cek di websitenya sesuai saran mas Herberts Tan dan tanpa pikir panjang langsung pesan online 2 buku sekaligus atas referensinya sampeyan.Tank You banget n lain waktu mampir lagi ya disini.
Deletemakasudnya tanpa huruf R gak ada huruf R dalam kata-kata di novelnya gitu? gimana jadnya tuh novel...
ReplyDeletehttp://cv-pengobatan.com/pengobatan-alami-penyakit-varikokel/
I'm Sonja McDonell, 24, Swiss Airlines Stewardess with 13 oversea towns, very tender with much fantasies, also in my wonderful job. It's not a shame, when girls have sex together. We lesbian girls have nerves at and in our sensible bodyparts, which so called "normal girls" don't have. In the conservative Indonesia, girls do it only discreetely & all, who smiled & winked at me in on the streets in Jakarta, Medan & in Nias at the beach, told it me. As an example, the 21 yo Juliarty & her girlfriend Sawati in Medan do it always together, when one of them is alone & their parents work since the know them from the school. Which are your desires & experiences in respect of kissing, licking, etc. in my august vacations?
ReplyDeleteSonja sonjamcdonell@yahoo.com